Penghasilan UMR mau Nabung Saham? Bisa Banget simak penjelasan berikut!
Bagaimana caranya menabung saham untuk kita yang berpenghasilan kecil dibawah atau sama dengan UMR?
Kita yang berpenghasilan kurang dari atau dibawah UMR atau lebih enak kita sebut dengan wong cilik pasti bertanya tanya bagaimana bisa menyisihkan sebagian penghasilan kita yang pas–pasan untuk dipakai menabung saham.
Caranya adalah dengan kita bangun konsepnya terlebih dahulu :
1. Membangun Pondasi
Membangun pondasi adalah step pertama yang harus dilakukan. Pendapatan atau Income kita adalah sebesar UMR misal sebesar Rp 4 juta per bulan, kemudian dari Rp 4 juta tersebut kita prioritas dahulu dan harus mengerti uang tersebut dialokasikan kemana saja. Pengalokasian dana bisa kita gunakan dengan metode dibawah ini :
a. Dana Darurat sebesar 10%
Apa itu dana darurat? Dana darurat adalah dana yang harus tersedia dalam keadaan darurat, contohnya misalkan kita ada halangan mendapatkan musibah kecelakaan atau kita sakit atau apapun yang bersifat darurat dan harus saat itu juga memerlukan dana. Biasanya dana darurat dipersiapkan 3-6 kali dari pengeluaran bulanan
b. Asuransi 5%
Minimal yang harus dimiliki adalah BPJS
c. Bayar Cicilan 25%
Kebanyakan dari kita pasti masih mempunyai kewajiban cicilan yaitu cicilan rumah KPR
d. Biaya Hidup 40%
e. Investasi 20%
2. Bangun Menara
Bagaimana kita membangun menara keuangan kita.? Setelah kita selesai menabung di area dana darurat dimana porsi untuk kebutuhan dana darurat sudah terpenuhi maka prosentase yang seharusnya masuk ke dana darurat bisa kita alokasikan ke dalam pos investasi.
Dari pos investasi tersebut disarankan dibagi menjadi dua lagi yaitu investasi jangka menengah dan investasi jangka panjang masing masing sebesar 10%. Untuk investasi jangka menengah bisa dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya kurang dari 5 tahun. Atau bahkan jika kita mempunyai rencana untuk menikah dalam waktu yang sudah ditentukan.
Pos investasi yang cocok untuk dalam jangka waktu menengah tersebut adalah investasi Reksadana, dimana 10% tersebut dibelikan reksadana setiap bulannya.
Reksadana yang berpotensi baik adalah jangan memilih reksadana saham namun pilihlah reksadana pasar uang karena reksadana pasar uang ini dapat kita tarik sewaktu waktu dan nilainya tidak akan turun dalam jangka waktu yang tidak terlalu panjang.
Sedangkan untuk investasi jangka panjang kita dapat membuka akun dan rekening saham lalu kita bisa memulai membeli saham setiap bulannya dan sifatnya ditabung untuk jangka waktu yang sangat panjang antara 5-10 tahun atau bahkan idealnya diatas 10 tahun.
Tabungan saham tersebut tidak usah diambil bahkan bisa jadi kita sarankan untuk wariskan kepada anak anak dan cucu kita kelak. Efek compounding yang bisa didapatkan akan lebih terasa apalagi jika kita bisa memilih saham yang bagus. Setiap bulan secara rutin tabung saham kemudian wariskan ke anak anak kita.
Jadi walaupun orang tuanya jadi wong cilik jangan sampai anak anak kita juga jadi wong cilik dan harus lepas dari belenggu keuangan ini. Salah satunya untuk lepas itu adalah dengan cara investasi nabung saham tersebut dalam jangka waktu 10 tahun atau lebih saham tersebut nilainya akan sangat besar dan juga dapat membuat kita merdeka dari belenggu keuangan.
Demikianlah penjelasan tentang bagaimana kita bisa membangun keuangan kita khususnya bagaimana kita bisa berinvestasi bagi yang berpenghasilan pas- pasan. Semoga penjelasan tersebut dapat membawa inspirasi dan hal – hal yang baru membuahkan pemikiran – pemikiran yang baru bagi pembaca semua. Salam sukses dan salam cuan selalu.
Baca Artikel Tentang Website dan Server
- - 15 Hosting Web Gratis Terbaik 2021 Tanpa Koding
- - Tanya Jawab Seputar Dedicated Server, Kelebihan dan Kekurangannya
- - 7 Perbedaan Utama VPS dengan Dedicated Hosting
- - 4 Langkah Mudah Membuat Online Shop di HP Gratis
- - Cara Membuat Akun Bisnis di Facebook dengan Benar Agar Aman dari Pembatasan
- - Tips Belajar SEO untuk Pemula : Pahami 4 Teknik Dasar SEO