TigaBisnis.com – Setiap orang yang sudah berpenghasilan tentu ingin bisa mengelola keuangan dengan baik. Kita sebenarnya telah memahami betapa pentingnya untuk mengelola keuangan. Namun kenyataannya untuk melakukannya tidak semudah yang dibayangkan. Kita bahkan mungkin bingung bagaimana memulainya.
Mengelola keuangan dengan baik harus dimulai dengan membiasakan melakukan hal-hal yang baik dan menghentikan kebiasaan buruk yang merugikan keuangan kita. Jika kita mampu untuk memulai, lakukanlah secara konsisten.
Menjadikan kebiasaan baik dalam hal pengelolaan keuangan pribadi tentunya tidak terlepas dari menabung. Tentunya, menabung merupakan salah satu hal sangat penting untuk menjaga kondisi keuangan kita tetap sehat dan aman. Menabung bisa menghindarkan kita dari hal terpaksa pinjam hutang ketika ada kebutuhan untuk pengeluaran tak terduga yang menguras isi rekening.
Tabungan yang disimpan untuk berbagai keperluan tak terduga biasanya sering dinamakan dana darurat. Dana darurat bisa membantu kita menghadapi masalah keuangan yang mendadak, misalnya ada anggota keluarga yang sakit, atau mobil terpaksa masuk bengkel karena ada bagian yang rusak, dan lain sebagainya.
Masalahnya, tidak mudah menyisihkan sebagian uang untuk menyiapkan dana darurat. Apalagi jika penghasilan sudah digunakan untuk membayar berbagai tagihan rutin, membayar cicilan, memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan lain sebagainya, sehingga tidak ada lagi yang tersisa untuk ditabung sebagai dana darurat.
Jika hal ini terjadi, banyak orang yang kemudian menggunakan atau mencari pinjaman hutang sebagai solusi terbaik saat ada kebutuhan mendadak.
Kamu tidak ingin hal seperti itu terjadi pada keuanganmu, bukan? Mari simak tips berikut ini agar kamu bisa terhindar dari hutang.
1. Prioritaskan hal-hal yang paling penting
Dalam mengelola keuangan, tentunya ada berbagai kebutuhan pengeluaran yang kamu tentukan untuk memenuhi kebutuhan kamu. Tentukan skala prioritas semua kebutuhan tersebut mulai dari hal yang paling penting dan harus selalu ada hingga hal-hal yang kurang penting yang mungkin akan dihapus dari daftar kebutuhan kamu atau setidaknya ditunda.
Jika kamu mampu memprioritaskan hal-hal yang paling penting, maka pengelolaan keuangan akan lebih mudah.
2. Menjaga pengeluaran seminimal mungkin
Ini penting, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Upayakan agar selalu bisa menghemat pengeluaran sehari-hari, misalnya dengan cara memasak sendiri dan makan di rumah daripada harus membeli makanan di luar. Buatlah rencana keuangan secara rutin dan usahakan untuk konsisten dalam menjalankan rencana tersebut.
3. Teliti sebelum melakukan pembelian besar
Pikirkan baik-baik sebelum melakukan pembelian dengan jumlah besar yang dapat menghabiskan banyak uang. Jangan memaksakan diri untuk membeli sesuatu yang tidak sesuai dengan daya beli kamu, apalagi jika harus membeli secara kredit tanpa mengukur kemampuan kamu dalam membayar cicilan.
Membayar sesuatu secara mencicil memang tidak salah, namun akan sangat merugikan jika kamu melakukannya untuk hal-hal yang konsumtif, apalagi jika di hanya sebuah keinginan.
4. Pilih untuk membayar tunai daripada kredit
Kartu kredit berpotensi membuat pemiliknya terjebak dalam akumulasi utang. Seseorang mungkin menghabiskan lebih banyak uang saat berbelanja dengan kartu kredit daripada saat menggunakan uang tunai. Ini tidak berarti bahwa menggunakan kartu kredit adalah hal yang buruk.
Memang, tidak salah jika bertransaksi dengan kartu kredit, selama kamu mampu menggunakannya secara bertanggung jawab dan terkendali sesuai kemampuanmu dalam membayar. Namun, sebaiknya kamu membayar tunai sesuai kemampuanmu agar tidak meninggalkan beban hutang.
5. Menjual barang yang tidak terpakai
Periksa barang-barang di rumah kamu, apakah ada yang sudah tidak terpakai tetapi masih dalam kondisi baik. Daripada barang-barang ini membuat rumah penuh, lebih baik menjualnya. Mungkin ada orang yang membutuhkan barang-barang tersebut.
Kamu dapat menawarkan secara online di berbagai forum atau situs jual beli, marketplace atau melalui aplikasi khusus untuk barang second. Jika barang kamu sudah terjual, kamu bisa mendapatkan uang, dan rumah kamu akan lebih rapih terlihatnya tanpa tumpukan barang yang tidak terpakai.
6. Mencari penghasilan tambahan
Jika kamu bisa mendapatkan penghasilan tambahan, misalnya dengan mencari pekerjaan freelance, berjualan, dan lain sebagainya, maka kamu bisa mengalokasikan penghasilan tambahan tersebut untuk tabungan dana darurat. Manfaatkan keterampilan yang kamu miliki untuk mendapatkan pekerjaan sampingan yang memberikan penghasilan di luar gaji bulanan pekerjaan utama kamu.
7. Hemat walaupun sepeser
Sediakan celengan khusus untuk menyimpan uang receh. Masukkan uang receh ke celengan setiap kali kamu menemukan koin di rumah. Setelah beberapa bulan atau ketika celengan penuh, buka celengan dan hitung jumlahnya. Bisa jadi itu angka yang tidak terduga. Oleh karena itu, jangan remehkan perubahannya, simpanlah di suatu tempat agar bisa disimpan untuk kebutuhan darurat.
8. Buat dana darurat sesuai kemampuan Anda
Seperti apapun keadaan keuangan kamu, usahakan untuk tetap menyimpan sebagiannya untuk dana darurat di dalamnya. Jika tidak bisa untuk menabung dalam jumlah yang signifikan, maka mulailah membuat dana darurat ini dengan skala tidak kecil terlebih dulu.
Jangan anggap sepele, karena dana darurat sangat membantu kita menghindari hutang dan menjaga kondisi keuangan kamu tetap stabil dan aman, jika terjadi krisis atau masalah keuangan.
Pahami kebutuhan dengan baik, sehingga memudahkan kamu dalam menentukan jumlah dana darurat yang akan kamu perlukan dalam keuangan.
Usahakan agar dapat mencapai nilai tersebut dalam jangka waktu tertentu (misal 6 bulan ke depan), dimana kamu bisa mencicil penyediaan dana darurat ini secara berkala di bidang keuangan.
Hindarilah pemakaian dana darurat tersebut untuk kebutuhan yang tidak perlu, karena akan memperburuk keuangan. Upayakan untuk mengumpulkan dana darurat secara konsisten, sehingga target jumlah tabungan yang kamu inginkan dapat tercapai dengan cepat.
9. Tetap fokus menabung
Besaran dana yang ditabung idealnya minimal 10 sampai 15 persen dari pendapatan bulanan. Dana tersebut dapat dialokasikan sebagai dana untuk berbagai kebutuhan mendesak pada waktu-waktu tertentu, sehingga sangat penting bagi kamu untuk selalu disiplin dalam menabung setiap bulannya.
Semakin lama kamu menabung, semakin baik kondisi keuangan kamu di masa depan. Usahakan untuk selalu menabung dalam jumlah yang tetap setiap bulannya, agar dana tersebut dapat terkumpul dalam jumlah yang cukup di kemudian hari.
Jika memungkinkan, dana tersebut juga dapat digunakan untuk tabungan di masa pensiun. Jika dilakukan sekarang, maka kamu bisa memiliki waktu yang cukup lama untuk mempersiapkan masa pensiun nanti. Prioritaskan pos tabungan ini di bidang keuangan, agar kondisi keuangan bisa terjamin kedepannya.
Dengan menerapkan beberapa tips ini, kamu dapat dengan cepat menghemat dana cadangan untuk kebutuhan darurat, sehingga kamu tidak perlu lagi berhutang untuk memenuhi kebutuhan darurat setiap saat. Jika dana darurat sudah kamu rasa cukup terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah mulai kamu bisa menyiapkan dana untuk kebutuhan masa depan, misalnya dana pendidikan anak, dana beli rumah, dana liburan, dan lain sebagainya.
Upayakan untuk menabung dan menyiapkan dana darurat secara konsisten, agar tetap menjaga kondisi keuanganmu tetap stabil.
Baca Artikel Lengkap Tentang Investasi & Bisnis
- - Investasi yang Menguntungkan dengan Modal Kecil
- - Investasi : Apa itu Investasi dan apa Tujuannya?
- - Investasi Jangka Panjang Apa yang Cocok Untuk Pemula?
- - Investasi Jangka Pendek Apa yang Cocok Untuk Pemula?
- - Usia Berapakah yang Tepat untuk Mulai Investasi?
- - Investasi Jangka Pendek : Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan serta Strateginya
- - Teknik Menabung Saham untuk Pemula Walau Gaji UMP
- - 4 Pertimbangan Penting Sebelum Membeli Emas